Kamis, 20 Desember 2012

Peringatan Haul Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Unknown | 16.17 | 55 Comments so far


Bismillah......................

Banyak kita jumpai di masyarakat muslim acara-acara peringatan kematian seperti tiga hari, tujuh hari, 100 hari, seribu hari serta ulangtahun kematian yang biasa dikenal dengan sebutan Haul.

Kali ini kita akan membahas tentang peringatan haul yang sudah sangat populer dikalangan ummat muslim yang terkadang masih dipertanyakan tentang apasih Haul itu?, bagai mana hukumnya, prosesi apasaja yang biasa dilakukan didalamnya.

Kata Haul berasal dari bahasa arab yang berarti tahun, istilah Haul juga biasa berlaku dalam bab zakat (emas perak, hewan ternak, tanaman, perdagangan) sebagai syarat wajib mengeluarkan zakat seperti disebutkan oleh KH. M. Hanif Muslih Lc. dalam bukunya “peringatan Haul”, namun kata Haul dalam konteks pembahasan kita kali ini adalah sebuah ungkapan yang berarti ulang tahun kematian sesorang yang selalu diperingati pada setiap tahunnya.

Peringatan Haul ini dilaksanakan dengan berdasarkan hadits fi’ly Nabi Muhammad SAW.

عن الواقدى قال : كان النبى يزور شهدآء أحد فى كل حول واذا بلغ رفع صوته فيقول : سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار . ثم أبو بكر يفعل مثل ذلك ثم عمر ثم عثمان . رواه البيهقى .

Artinya :Al Waqidi berkata : Nabi Muhammad SAW. selalu mengunjungi / berziarah ke makam Syuhada’ perang Uhud, setelah beliau sampai beliau  mengeraskan suara seraya berdo’a “keselamatan bagimu (wahai ahli uhud) dengan kesabaran – kesabaran yang telah kalian perbuat,inilah (surge) sebaik – baik tempat kembali. (kemudian)Sayyidina  Abu Bakar pun melakukannya setiap tahun, (begitu juga) Sayyidina Umar dan Utsman” (HR. Imam Bukhori).

Dapat dipahami dari hadits tersebut, bahwa mengadakan peringatan Haul hukumnya sunnah karena mengikuti sunnah Nabi, dan pada dasarnya peringatan Haul adalah mendoakan mayyit pada setiap ulang tahun kematiannya.

Dalam prakteknya pelaksanaan Haul di Indonesia ini sangat beragam, sebagai penerjemahan dan pengembangan dari istilah “ mendo’akan mayyit ” ada yang mengisi peringatan Haul dengan mengadakan Istima’ul Qur’an 30 juz yang dibacakan oleh para huffadz ( orang yang hafal Al Qur’an ) dan disimak oleh para sami’in, ada yang menggelar majlis dzikir seprti tahlil dan atau dzikir-dzikir yang lain serta memberikan shodaqoh dalam acara – acara tersebut yang bertujuan menghadiyahkan (memberikan) pahalanya untuk si mayyit. Masalah sampai atau tidaknya pahala ibadah kepada mayyit, terlepas dari perbedaan pendapat ulama’ tentang hal tersebut, Imam Nawawi dalam kitab Syarh Shohih Muslim hal.90 juz 1 menjelaskan bahwa sebagian Ashhab Imam Syafi’I menyatakan bahwa “pahala membaca Al Qur’an bisa sampai kepada mayyit” bahkan menurut segolongan dari Ulama’ menyatakan bahwa “pahala semua ibadah baik sholat, puasa, membaca Al Qur’an dan ibadah-ibadah yang lain, pahalanya bisa sampai kepada mayyit”.

Berikut sebagian hadits yang menerangkan bahwa pahala ibadah yang di hadiyahkan kepada mayyit bisa sampai kepada mayyit ;

صحيح البخاري - (ج 5 / ص 187(

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ

Artinya :  Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA. ada seorang laki – laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW. “sesungguhny a Ibu saya telah wafat, dan saya yakin jika beliau masih hidup beliau akan bersedekah, apakah bila saya bersedekah atasnama Ibu saya pahalanya bisa sampai kepadanya”, Nabi menjawab “bisa sampai”.

(HR. Imam Bukhori)

عمدة القاري شرح صحيح البخاري - (4 / 497)

عن أبي بكر الصديق رضي الله تعالى عنه قال رسول الله من زار قبر والدية أو أحدهما فقرأ عنده أو عندهما يس غفر له

Artinya : Diriwayatkan dari Shohabat Abu Bakar, Rosululloh SAW. bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya kemudian membacakan surat Yasin di sana, maka diampunilah dosa – dosanya”.

(HR. Imam Bukhori)

Sekian yang bisa saya sampaikan, sampai jumpa di edisi selanjutnya, semoga berman faat.
Read more ...

Sabtu, 17 November 2012

TIK Juga Milik Pesantren

Unknown | 19.12 | | | 1 Comment so far
Dunia pesantren biasanya identik dengan kekunoan, kekuperan dan ke ke yang lain yang jauh dari moderenisasi, internet dan tehnologi. dan memang itu yang dijaga untuk membentengi para santri dari pengaruh-pengaruh negatif moderenisasi yang dalam kenyataannya lebih mengarah pada westerenisasi dan kesenangan dunia belaka. Salah satu bentuk moderenisasi adalah internet yang sekarang ini sudah merambah sampai ke plosok-plosok desa tak perduli tua ataupun muda, dewasa atau anank-anak.

Ada yang mengatakan "Internet bagaikan pisau", jika dipegang oleh seorang koki atau ibu rumah tangga maka akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan akan menghasilkan masakan lezat dan menggugah selera, namun jika dipergunakan oleh perampok, penjahat maka akan menjadi sesuatu yang sangat berbahaya yang bisa membahayakan pemiliknya atau orang lain. Begitu juga dengan internet jika dipergunakan oleh orang yang benar-benar memiliki tujuan yang baik, akhlaq yang baik maka internet akan sangat bermanfaat bagi semua orang di semua bidang terutama dibidang informasi, banyak sekali informaasi yang bisa digali di internet dengan mudah dan cepat yang tentunya akan berdampak pesatnya pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Namun sebaliknya jika internet dipegang oleh tangan-tangan jahil, orang-orang jahat yang tidak bermoral maka akan sangat merugikan dan membahayakan di berbagai bidang, seperti pornografi, adu domba, penipuan dan pengaruh-pengaruh negative yang lain, hal ini juga sangat dirasakan oleh masyarakat pesantren mengingat semakain maraknya situs-situs porno, artikel-artikel yang menyesatkan, aksi-aksi pelecehan dan juga propaganda-propaganda yang sangat memikat, yang tentunya sedikit banyak akan berpengaruh (negatif) terhadap generasi penerus khususnya para generasi ulama’ yang jika dibiarkan lambat laun akan menjadi ancaman besar bagi kelangsungan kehidupan islam dinegara kita tercinta ini.

Keprihatinan inilah yang mendasari Majlis Muwasholah Bina Ulama-il Muslimin bekerja sama dengan PP. Lirboyo Kota Kediri menyelenggarakan WORKSHOP TIK MASUK PESANTREN dengan tema “ Konsep Bela Negara Pesantren Berbasis Dakwah Menggunakan Teknologi Informasi Dalam Rangka Menciptakan Masyarakat Indonesia Yang Berakhlaqul Karimah & Berbudi Pekerti Yang Baik “ . salah satu pembahasan di sana adalah pembuatan Live TV Streaming, Internet Sehat dan Pembuatan Blog yang diharapkan dengan pelatihan ini para santri pesantren bisa menyampaikan ide-idenya, informasi seputar pesantren, berdakwah dalam sekala yang lebih luas, segabai pembanding maraknya propaganda-propaganda yang menghawatirkan di internet baik melalui social media seperti Facebook, Twitter atau yang lain seperti Youtube, TV atau Radio Streaming dan Blog, sehingga para santri tidak hanya menjadi korban dari Trend akan tetapi bisa mengendalikan trend dan bahkan menciptakannya.

Salah satu narasumber dalam Workshop tersebut mengatakan bahwa sebagian besar ummat muslim di Indonesia ini menganut paham Ahlussunnah Wal Jama’ah, namun kenapa kita kalah tenar dengan klompok-plompok lain yang tentunya kwantitasnya lebih kecil dari kita, jawabannya karena mereka menguasai tehnologi informasi sehingga mereka dengan mudah menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka, ide-ide mereka, dakwah-dakwah mereka dengan kemasan yang menarik dan sekala yang sangat luas yang secara otomatis posting-posting mereka akan lebih banyak dilihat orang dan dikenal orang.


Jadi jangan salahkan mereka yang posting-posting itu, tapi salah kita sendiri yang kurang open dengan jama'ah kita dengan memberikan informasi-informasi tentang kita, akidah kita, visi dan misi kita, sehingga justru yang jama'ah kita baca malah informasi-informasi tentang orang lain, akidah orang lain, visi dan misi orang lain, dakwah-dakwah orang lain, ajaran-ajaran orang lain dsb. karna memang yang ada hanya itu.


Kesimpulannya, sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus Alim Ulama yang berlandaskan  Ahlussunnah Wal Jama'ah untuk menggalakkan dan menghidupkan kembali budaya menulis yang telah diwariskan pendahulu-pendahulu kita (Salaf as Sholeh) dan menggalakkan program "Menginternetkan Da'wah dan Mendakwahkan Internet (Yang Sehat)" sebagai wujud kepedulian kita terhadap kelangsungan kehidupan Islam yang sebenarnya khususnya di Negara kita dan umumnya di Dunia. Amiiin.
Read more ...

Mari Belajar Kitab Kuning

Unknown | 00.00 | 4 Comments so far
Kitab Kuning adalah salah satu karya monumental indahpara ulama salaf sholeh yang mumpuni dibidangnya dan selalu relevan hingga akhir zaman. terkadang Kitab Kuning seringkali dianggap "miring" dan kurang diminati oleh banyak orang meskipun terjemahan-terjemahannya menjadi buku best seller yang sangat diburu dan diminati oleh banyak orang, pertanyaannya mengapa,,,,,,,?
banyak alasan mungkin dari kejadian diatas, diantaranya ; mungkin ketidak pahaman mereka terhadap kitab kuning yang katanya jadul itu, atau mungkin mereka gengsi mempelajarinya karena harus nyantri di Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan yang dianggap agak kurang bergengsi di mata kebanyakan orang yang selalu mengedepankan fisik/kesing dari pada kuwalitasnya atau alasan-alasan yang lain. terlepas dari itu semua, diakui atau tidak, Kitab Kuning tetaplah karya agung para pakar islam di masa lalu yang selalu dibutuhkan oleh ummat terbukti banyak sekali buku-buku yang beredar dan kemudian sangat dicari oleh masyarakat yang sebenarnya ulasan-ulasan didalamnya merupakan pemahaman atau bahkan terjemahan dari kitab kuning. kesimpulannya mari lebih bersemangat lagi untuk mempelajari Kitab Kuning tidak usah minder atau gengsi karena sebenarnya itu semua adalah kebutuhan pokok kita di dalam mengarungi kehidupan di dunia agar mendapatkan pnen raya nanti di Akherat. Amiiin.......
Read more ...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Jam Piro

Pages

Jalin Sillaturrohim

About