Sabtu, 17 November 2012

TIK Juga Milik Pesantren

Unknown | 19.12 | | |
Dunia pesantren biasanya identik dengan kekunoan, kekuperan dan ke ke yang lain yang jauh dari moderenisasi, internet dan tehnologi. dan memang itu yang dijaga untuk membentengi para santri dari pengaruh-pengaruh negatif moderenisasi yang dalam kenyataannya lebih mengarah pada westerenisasi dan kesenangan dunia belaka. Salah satu bentuk moderenisasi adalah internet yang sekarang ini sudah merambah sampai ke plosok-plosok desa tak perduli tua ataupun muda, dewasa atau anank-anak.

Ada yang mengatakan "Internet bagaikan pisau", jika dipegang oleh seorang koki atau ibu rumah tangga maka akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan akan menghasilkan masakan lezat dan menggugah selera, namun jika dipergunakan oleh perampok, penjahat maka akan menjadi sesuatu yang sangat berbahaya yang bisa membahayakan pemiliknya atau orang lain. Begitu juga dengan internet jika dipergunakan oleh orang yang benar-benar memiliki tujuan yang baik, akhlaq yang baik maka internet akan sangat bermanfaat bagi semua orang di semua bidang terutama dibidang informasi, banyak sekali informaasi yang bisa digali di internet dengan mudah dan cepat yang tentunya akan berdampak pesatnya pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Namun sebaliknya jika internet dipegang oleh tangan-tangan jahil, orang-orang jahat yang tidak bermoral maka akan sangat merugikan dan membahayakan di berbagai bidang, seperti pornografi, adu domba, penipuan dan pengaruh-pengaruh negative yang lain, hal ini juga sangat dirasakan oleh masyarakat pesantren mengingat semakain maraknya situs-situs porno, artikel-artikel yang menyesatkan, aksi-aksi pelecehan dan juga propaganda-propaganda yang sangat memikat, yang tentunya sedikit banyak akan berpengaruh (negatif) terhadap generasi penerus khususnya para generasi ulama’ yang jika dibiarkan lambat laun akan menjadi ancaman besar bagi kelangsungan kehidupan islam dinegara kita tercinta ini.

Keprihatinan inilah yang mendasari Majlis Muwasholah Bina Ulama-il Muslimin bekerja sama dengan PP. Lirboyo Kota Kediri menyelenggarakan WORKSHOP TIK MASUK PESANTREN dengan tema “ Konsep Bela Negara Pesantren Berbasis Dakwah Menggunakan Teknologi Informasi Dalam Rangka Menciptakan Masyarakat Indonesia Yang Berakhlaqul Karimah & Berbudi Pekerti Yang Baik “ . salah satu pembahasan di sana adalah pembuatan Live TV Streaming, Internet Sehat dan Pembuatan Blog yang diharapkan dengan pelatihan ini para santri pesantren bisa menyampaikan ide-idenya, informasi seputar pesantren, berdakwah dalam sekala yang lebih luas, segabai pembanding maraknya propaganda-propaganda yang menghawatirkan di internet baik melalui social media seperti Facebook, Twitter atau yang lain seperti Youtube, TV atau Radio Streaming dan Blog, sehingga para santri tidak hanya menjadi korban dari Trend akan tetapi bisa mengendalikan trend dan bahkan menciptakannya.

Salah satu narasumber dalam Workshop tersebut mengatakan bahwa sebagian besar ummat muslim di Indonesia ini menganut paham Ahlussunnah Wal Jama’ah, namun kenapa kita kalah tenar dengan klompok-plompok lain yang tentunya kwantitasnya lebih kecil dari kita, jawabannya karena mereka menguasai tehnologi informasi sehingga mereka dengan mudah menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka, ide-ide mereka, dakwah-dakwah mereka dengan kemasan yang menarik dan sekala yang sangat luas yang secara otomatis posting-posting mereka akan lebih banyak dilihat orang dan dikenal orang.


Jadi jangan salahkan mereka yang posting-posting itu, tapi salah kita sendiri yang kurang open dengan jama'ah kita dengan memberikan informasi-informasi tentang kita, akidah kita, visi dan misi kita, sehingga justru yang jama'ah kita baca malah informasi-informasi tentang orang lain, akidah orang lain, visi dan misi orang lain, dakwah-dakwah orang lain, ajaran-ajaran orang lain dsb. karna memang yang ada hanya itu.


Kesimpulannya, sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus Alim Ulama yang berlandaskan  Ahlussunnah Wal Jama'ah untuk menggalakkan dan menghidupkan kembali budaya menulis yang telah diwariskan pendahulu-pendahulu kita (Salaf as Sholeh) dan menggalakkan program "Menginternetkan Da'wah dan Mendakwahkan Internet (Yang Sehat)" sebagai wujud kepedulian kita terhadap kelangsungan kehidupan Islam yang sebenarnya khususnya di Negara kita dan umumnya di Dunia. Amiiin.

1 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Jam Piro

Pages

Jalin Sillaturrohim

About