ber isi tentang informasi - informasi dan kajian - kajian seputar agama, pengajian kitab kuning, akidah-akidah agama islam
Home »Unlabelled » Peringatan Haul Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Kamis, 20 Desember 2012
Peringatan Haul Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Unknown | 16.17 |Bismillah......................
Banyak kita jumpai di masyarakat muslim acara-acara peringatan kematian seperti tiga hari, tujuh hari, 100 hari, seribu hari serta ulangtahun kematian yang biasa dikenal dengan sebutan Haul.
Kali ini kita akan membahas tentang peringatan haul yang sudah sangat populer dikalangan ummat muslim yang terkadang masih dipertanyakan tentang apasih Haul itu?, bagai mana hukumnya, prosesi apasaja yang biasa dilakukan didalamnya.
Kata Haul berasal dari bahasa arab yang berarti tahun, istilah Haul juga biasa berlaku dalam bab zakat (emas perak, hewan ternak, tanaman, perdagangan) sebagai syarat wajib mengeluarkan zakat seperti disebutkan oleh KH. M. Hanif Muslih Lc. dalam bukunya “peringatan Haul”, namun kata Haul dalam konteks pembahasan kita kali ini adalah sebuah ungkapan yang berarti ulang tahun kematian sesorang yang selalu diperingati pada setiap tahunnya.
Peringatan Haul ini dilaksanakan dengan berdasarkan hadits fi’ly Nabi Muhammad SAW.
عن الواقدى قال : كان النبى يزور شهدآء أحد فى كل حول واذا بلغ رفع صوته فيقول : سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار . ثم أبو بكر يفعل مثل ذلك ثم عمر ثم عثمان . رواه البيهقى .
Artinya :Al Waqidi berkata : Nabi Muhammad SAW. selalu mengunjungi / berziarah ke makam Syuhada’ perang Uhud, setelah beliau sampai beliau mengeraskan suara seraya berdo’a “keselamatan bagimu (wahai ahli uhud) dengan kesabaran – kesabaran yang telah kalian perbuat,inilah (surge) sebaik – baik tempat kembali. (kemudian)Sayyidina Abu Bakar pun melakukannya setiap tahun, (begitu juga) Sayyidina Umar dan Utsman” (HR. Imam Bukhori).
Dapat dipahami dari hadits tersebut, bahwa mengadakan peringatan Haul hukumnya sunnah karena mengikuti sunnah Nabi, dan pada dasarnya peringatan Haul adalah mendoakan mayyit pada setiap ulang tahun kematiannya.
Dalam prakteknya pelaksanaan Haul di Indonesia ini sangat beragam, sebagai penerjemahan dan pengembangan dari istilah “ mendo’akan mayyit ” ada yang mengisi peringatan Haul dengan mengadakan Istima’ul Qur’an 30 juz yang dibacakan oleh para huffadz ( orang yang hafal Al Qur’an ) dan disimak oleh para sami’in, ada yang menggelar majlis dzikir seprti tahlil dan atau dzikir-dzikir yang lain serta memberikan shodaqoh dalam acara – acara tersebut yang bertujuan menghadiyahkan (memberikan) pahalanya untuk si mayyit. Masalah sampai atau tidaknya pahala ibadah kepada mayyit, terlepas dari perbedaan pendapat ulama’ tentang hal tersebut, Imam Nawawi dalam kitab Syarh Shohih Muslim hal.90 juz 1 menjelaskan bahwa sebagian Ashhab Imam Syafi’I menyatakan bahwa “pahala membaca Al Qur’an bisa sampai kepada mayyit” bahkan menurut segolongan dari Ulama’ menyatakan bahwa “pahala semua ibadah baik sholat, puasa, membaca Al Qur’an dan ibadah-ibadah yang lain, pahalanya bisa sampai kepada mayyit”.
Berikut sebagian hadits yang menerangkan bahwa pahala ibadah yang di hadiyahkan kepada mayyit bisa sampai kepada mayyit ;
صحيح البخاري - (ج 5 / ص 187(
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ
Artinya : Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA. ada seorang laki – laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW. “sesungguhny a Ibu saya telah wafat, dan saya yakin jika beliau masih hidup beliau akan bersedekah, apakah bila saya bersedekah atasnama Ibu saya pahalanya bisa sampai kepadanya”, Nabi menjawab “bisa sampai”.
(HR. Imam Bukhori)
عمدة القاري شرح صحيح البخاري - (4 / 497)
عن أبي بكر الصديق رضي الله تعالى عنه قال رسول الله من زار قبر والدية أو أحدهما فقرأ عنده أو عندهما يس غفر له
Artinya : Diriwayatkan dari Shohabat Abu Bakar, Rosululloh SAW. bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya kemudian membacakan surat Yasin di sana, maka diampunilah dosa – dosanya”.
(HR. Imam Bukhori)
Sekian yang bisa saya sampaikan, sampai jumpa di edisi selanjutnya, semoga berman faat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Buku Tamu
Popular Posts
-
Bismillah...................... Banyak kita jumpai di masyarakat muslim acara-acara peringatan kematian seperti tiga hari, tujuh hari,...
-
Kata mahrom yang dalm istilah bahasa Indonesia biasa kita dengar dengan sebutan muhrim adalah suatu ungkapan yang secara hukum syari'...
-
Kitab Kuning adalah salah satu karya monumental indahpara ulama salaf sholeh yang mumpuni dibidangnya dan selalu relevan hingga akhir za...
-
Dunia pesantren biasanya identik dengan kekunoan, kekuperan dan ke ke yang lain yang jauh dari moderenisasi, internet dan tehnologi. d...
hadist Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :
BalasHapus“Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Waqidi : bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, “Salamun alaikum bima shabartum fani’ma uqbad daar.” Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Bantahan dalil di atas
– Pembawa riwayat ini, yaitu al-Waqidi telah dilemahkan riwayatnya oleh mayoritas ulama ahli hadits seperti al-Bukhori, an-Nasa‘i, ad-Daruquthni, dan lain-lain, sehingga al-Hafizh Ibnu Hajar berkata menyimpulkan statusnya, “Matruk (ditinggalkan haditsnya) sekalipun dia luas ilmunya.”
– Jika seandainya hadist ini shohih, maka hadits ini hanya berbicara tentang cara ziarah kubur saja, bukan tentang ritual haul. Jelas ini adalah kesalahan pengambilan dalil dan kesalahan pemahaman dalil. Karena tidak ada contoh satupun dari Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, shahabat, tabiin dan tabiut tabi’in tentang ritual haul seperti yang ada sekarang.
Betul, kalau mau ngikutin hadist itu, ya cukup ziarah ke kubur dan doakan si ahli kuburnya, ndak perlu ritual macem2 ngundang orang banyak di rumah. .
HapusSaran saya:
BalasHapusLebih baik meninggalkan yang remang-remang daripada terjerumus kepada bid'ah yang hanya akan merusakkan amal-amal yang lain.
Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra. cucu kesayangan Rasulullah saw. berkata, Aku hafal sabda Rasulullah saw., “Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu.” (HR Tirmidzi dan Nasa-i, Tirimidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Ya kalo anda ragu tinggalkan, kalo yakin ya kerjakan..
HapusAssalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusKaum Muslimin Rohimakumullah, tanggapan tentang Haul Kematian seseorang, yang sering di bilang bid'ah itu, sebetulnya sah-sah saja untuk dilakukan (haul). Karena itu bid'ah kebaikan.
Kaum Muslimin Rohimakumullah, di zaman sekarang banyak orang yang lupa akan mati, sehingga lupa bahwa perbuatan di dunia ini, kelak di akhirat nanti harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, jika lupa pada kematian dirinya sendiri paling tidak dia bisa mengingat kematian orang lain, baik kematian dari kalangan ulama, tokoh masyarakat, pahlawan maupun teman dan kerabat sendiri. Dengan demikian bisa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, sebagaimana perintah Rasulullah SAW dalam haditsnya:
أكثروا من ذكر هادم اللذات
ِArtinya "Perbanyaklah kalian mengingat kematian"
Apalagi jika yang diselenggarakan haulnya itu adalah kematian dari kalangan ulama Islam, pasti dari situ bisa mengambil i'tibar (gambaran) betapa orang yang ber'ilmu itu banyak jasanya, banyak memberikan manfaat bagi orang banyak sehingga hati orang yang memperingati kematiannya itu tergerak untuk mengikuti jejaknya. dan ia akan meyakini bahwa orang berilmu agama itu terus hidup, sampai ketika sudah masuk liang lahatpun masih dikunjungi, masih dikenang jasanya dan masih diperingati kematiannya menuju alam baka. Ternyata memang benar, kita harus mengingat dan mengikuti jejak para ulama yang telah meninggalkan kita, sebagaimana yang dikatakan oleh imam Syafi'i:
ما في المقام إلا لذي عقل وآدب
tidak ada kedudukan seseorang kecuali bagi yang berakal dan ber adab.
Kalo ada yang shalat haul berjamaah 2 rakaat itu gimana ya, dengan anggapan hal itu baik. Dengan dasar innamal a'malu binniat?
BalasHapusKalo ada yang shalat haul berjamaah 2 rakaat itu gimana ya, dengan anggapan hal itu baik. Dengan dasar innamal a'malu binniat?
BalasHapusKalo ada yang shalat haul berjamaah 2 rakaat itu gimana ya, dengan anggapan hal itu baik. Dengan dasar innamal a'malu binniat?
BalasHapusPada kenyataannya ada apa tidak yang seperti itu? Karena antara dzikir dan sholat sudah jelas amalan yang berbeda, beda hukum dan dalilnya,
HapusKETIKA UNTUK NABI MUHAMMAD SAW YANG KITA MAULUDKAN 'HARI LAHIRNYA', SEMENTARA UNTUK UMATNYA YANG KITA 'MAULUDKAN' HARI MATINYA ALIAS 'HAUL'?
BalasHapussulitnya kita membedakan mana wilayah 'ibadah' dan mana wilayah 'muamalat'?
PRIHATIN: POLEMIK YANG TAK BERUJUNG?
bisakah kita selesaikan dng akal sehat dan hati yg damai?
sy kira soal ini akan berkepanjangan jika tdk dibatasi dng kriterianya yang tegas, seperti soal pengertian 'perkara baru' ini dlm kaitan apa? soal ibadahkan, soal akidahkah atau soal muamalat seperti kita melakukan kegiatan syiar-syiar keagamaan oleh majelis taklimnya.
nah soal akidah yg sulitlah untuk dibid'ahkan krn dalilnya jelas dan terang. soal ibadah ini yg rawan pengertiannya. jd juga hrs ada batasan kenapa yg sifatnya muamalat atau syiar keagamaan kok jd masuk ranah 'ibadah, bisa jd hal seperti ini yg menimbulkan banyak issu bid'ahnya.
misalnya, soal tahlilan, mulanya kan hanya paguyuban pengajian saja, lalu dipatenkan jd kegiatan rutin setiap mlm jumat dsb. dan berkesan acara wajib seperti baca Yasinan, lah kok surat lainnya tdk dibaca? lalu ada pula pengantar sang imam kirim bacaan khususnya Al Fatihah, lah kirim pahala kok hanya baca Al Fatihah saja, surat lain kpn kita kirim dsb. sudah itu paguyuban kumpulan tahlilan jd mengikat ketika ada kaum Muslim yg wafat, kita bikin acara tahlilan juga misalnya, 3 hari, 7 hari dst. sampai ultah kematian setiap tahunnya? lah kl ini kita setujui berarti sdh masuk atau menjadi ranah ibadah.
soal ultah atau maulid, ya ini juga sifat awalnya kan kegiatan muamalat atau syiar keagamaan, tapi ketika diadakan acaranya lalu diisi dng kegiatan yg berlebihan seperti baca bersjanji dan shalawat berlebihan mk suka tdk suka sdh masuk dan mengganggu ranah akidah krn ada pemujaan selain kpd Allah SWT. bgt pula masalah utamanya, maulid nabinya. kita kan tdk tahu pasti kapan Nabi Muhammad SAW lahir, kan kalender arab waktu itu tdk ada bgt juga kalender masehinya.
Orang malahan tidak mencatat waktu kelahirannya dengan tepat. Kaum Muslim hanya mengetahui saat wafatnya, tanggal 12 Rabiul Awwal atau Senin 8 Juni tahun 632. Muhammad Pasha dengan susah payah akhirnya memastikan bahwa Muhammad lahir hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, bertepatan dengan 20 April tahun Gajah, yaitu tahun 571 M.
Karena perbedaan pendapat di kalangan sahabat, para penulis sejarah Nabi juga menghadapi kesulitan menelusuri tanggal, bulan dan tahun yang tepat dari kelahiran Muhammad.
Sebab lain adalah karena di Madinah sendiri, yang menggunakan juga penanggalan bulan (qumaryyah) lebih konsekuen, toh berlainan dengan penanggalan yang berlaku di Makkah. (Sirah Muhammad Rasulullah, Fuad Hashem, hal. 85, 87 dan 88)
nah bisa jd dalil kapan waktunya maulid jd mslh besar kita mengadakan maulidnya.
lalu, apakah untuk kita sendiri tdk boleh maulid atau ultah, sy kira yg sah-sah sj kok asal tdk berlebihan dan tglnya ultahnya pasti. ya ini kan merupakan muamalat saja. dll. silahkan kembangkan dsb.
La mbok waktu masih hidup itu lo... diulang tahuni, jadi masih bisa ikut ngrasain masakan enak enak, la sudah mati diulang tahuni... kasihan dia orang lain makan enak enak, dia haaaa...
HapusSampai kapanpun kelompok beraliran WAHABI ATAU SALAFI TIDAK AKAN SETUJU DENGAN ADANYA HAUL....Karena meraka pasti lebih mengukuti kata-kata guru mereka yang kebanyakan dari arab saudi sana....
BalasHapusSepertinya mas paham sekali dengan wahabi dan salafi. Bisa dijelaskan tidak wahabi dan salafi itu apa?
HapusSepertinya mas paham sekali dengan wahabi dan salafi. Bisa dijelaskan tidak wahabi dan salafi itu apa?
HapusNegara arab yang ada dua kota suci yang dimana bahkan fitnah dajjal pun tidak bisa masuk itu ya akhi ??
HapusYang ngikutin guru nya siapa ya ? Yang haul apa ngga? Jgn cap bgitu aja.. Ana mah ikut rasullullah saw Aja.. Haul?? Ngga ada tuh.. Beliau aja sm ultah nya ga ribet" amat harus ada kambing guling atau pengajian..
Hapussaiful nabi anda orang ARAB. Debat boleh pakai argumen ya .. jgn dikit2 arab yg disudutkan.. kl anda berilmu bhs pakai dalil dan sebagainya jgn selalu ARAB .. jgn naik haji ya soalnya kabah di mekah...
HapusNegara arab yang ada dua kota suci yang dimana bahkan fitnah dajjal pun tidak bisa masuk itu ya akhi ??
BalasHapusMembaca alquran dan kalimah toyibah kok dipermasahkan, itu sudah jelas dalilnya... ya benar, tapi darimana dalil 3 hari 7 hari, itu kan ajaran hindu..
BalasHapusWou.. soal kapannya ya...
Apakah soal waktu ada larangan..? Apakah waktu2 tahlil di mlm jumat termasuk yg dilarang..?
Ya terserah mau kapan yg dianggap baik dan longgar oleh masyarakat setempat...
La itu kan dari hindu,..?
Apakah yg semua dari hindu haram..?
Syariat jika masuk wilayahnya suatu daerah musti ada warna lokalnya dan itu cabang bahkan soal dunia..
Baca quran, kalimah toyibah, istigfar iyu pokok asal syar'inya..
Soal kapan, berkumpul itu soal dunia, dan ini manusia lebih faham
Alhamdulillah
La kalo ada yg miskin sampek ngutang..?
HapusLha yg itu tak boleh, bukan baca qurannya lantas tak boleh kan..
La kalo ada yg miskin sampek ngutang..?
HapusLha yg itu tak boleh, bukan baca qurannya lantas tak boleh kan..
Tidak ada paksaan sebagaimana rukun Islam yang wajib, kenapa dibikin ribet pakek hutang segala,
HapusOrang Hindu tidak pernah ada acara 3sd. 1000 hari apa lagi haul bro
HapusMembaca alquran dan kalimah toyibah kok dipermasahkan, itu sudah jelas dalilnya... ya benar, tapi darimana dalil 3 hari 7 hari, itu kan ajaran hindu..
BalasHapusWou.. soal kapannya ya...
Apakah soal waktu ada larangan..? Apakah waktu2 tahlil di mlm jumat termasuk yg dilarang..?
Ya terserah mau kapan yg dianggap baik dan longgar oleh masyarakat setempat...
La itu kan dari hindu,..?
Apakah yg semua dari hindu haram..?
Syariat jika masuk wilayahnya suatu daerah musti ada warna lokalnya dan itu cabang bahkan soal dunia..
Baca quran, kalimah toyibah, istigfar iyu pokok asal syar'inya..
Soal kapan, berkumpul itu soal dunia, dan ini manusia lebih faham
Alhamdulillah
KLU SELALU BOLEH DARI AGAMA LAIN NANTI AKAN TIMBUL BERMACAM-MACAM AJARAN JADILAN ISLAM BELANG 73 GOLONGAN HANYA 1 YANG BENAR APAKAH ANDA TERMASUK YANG 72 GOLONGAN, NGERI
HapusTAPI KALAU KITA AMBIL BENANG MERAHNYA YANG NABI PERNAH KERJAKAN YA ITULAH YANG 1
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemua perbuatan tergantung niat...
BalasHapusKalau menurut dia baik, ya baik.
Kalau menurut nya gak baik,ya gak baik.
Semua perbuatan tergantung niat...
BalasHapusKalau menurut dia baik, ya baik.
Kalau menurut nya gak baik,ya gak baik.
Yang mau haul silahkan haul, yang tidak silahkan tidak, ikuti keyakinan masing-masing, untuk jauhkan madhorot yang lebih besar yakni perpecahan dan peperangan sesama muslim, berbeda agama saja harus bisa saling menghormati, apalagi berbeda pemahaman, bukankah perbedaan itu rahmat? "lakum diinukum wa li addin"
BalasHapusBagi yang masih bersikeras haul itu benar.
BalasHapus1. Kenapa tidak ada haul Nabi Muhammad SAW ? Apakah para sahabat tidak mengadakan haul? Setelah para sahabat wafat, kenapa tidak ada di adakan haulan sahabat? Dan seterusnya? Kenapa hanya di indonesia, haul di adakan ?
2. Sehebat itu kah ulama di indonesia? Dimanakah ulama indonesia belajar agama? Jangan bilang kalo belajar di arab, padahal disana tidak mengadakan haul?
3. Agama Islam itu bukan berdasarkan logika,bukan tentang kegiatan yang baik,bukan juga berdasarkan tradisi.maupun berdasarkan ulama idola masing-masing.
Agama islam itu berdasarkan Al Quran dan hadist-hadist yang shahih.
4. Apabila keyakinan sudah tertanam karena tradisi nenek moyang, di berikan bukti yang benar pun pasti tetap akan menyanggahnya, dengan alasan kebaikan ? Tradisi? Logika? Atau pesan ulama?
5. Contoh umat kristen itu adalah umat yang disesatkan, apabila mereka mempelajari injil dan bukan mendengarkan ajaran para pastur mereka, pasti lah akan meyakini bahwa islam itu agama paling sempurna dan nabi muhammad saw adalah utusan terakhir.
Kunjungan haji tiap tahun ke makam Rasullullah salah satu contoh haul yg dilakukan umat muslim seluruh dunia. Apa itu tdk cukup jelas bagi umat muslim?
HapusJd semua ajaran yg tujuannya utk memuliakan Allah adalah baik. Walau itu caranya yg berbeda.
Contoh lain spt sholat yg saki cukup dg duduk krn 7an utk memuliakan Allah itu jg benar.
Test
BalasHapusBid'ah Terbesar
BalasHapusULAMA DIINDONESIA YANG PERTAMA KALI MELAKUKAN ACARA HAULAN ULAMA MANA? DAN DIMANA ? SAYA TIDAK TAHU SEJARAHNYA. KENAPA ACARA HAULAN DIINDONESIA TIDAK DILAKSANAKAN SEPERTI DIARAB SAUDI
BalasHapusfirman ALLAH, sabda rasul...
BalasHapuscoba buka kitab Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah karya Kiyai Hasjim Asy'ari ( pendiri NU ). sudah jelas kok yg namanya haul tidak diperbolehkan.
BalasHapusjikapun haul dibolehkan tentunya markas islam (makkah dan madinah) lebih dahulu merayakan haul. baca juga awal mula bid'ah dalam kitab tsb. makasih.
Dari Umul mu'minin Bunda Aisya : dari nabi saw beliau bersabda:
BalasHapusBarangsiapa yang membuat ajaran baru di dalam agama kami ini, yang bukan termasuk bagian darinya, maka hal itu tertolak.
اللهم ارنا الحق حق وارزقنا التباعة
BalasHapusوارنا الباطل باطل وارزقنا اجتنابة
Haul adalah sebuah nama dari kreatifitas ulama indonesia yg tdak mengotori keyakinan /aqidah islam
Hapusولنا اعملنا ولكم اعمالكم
BalasHapushttps://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-membaca-yasin-di-kuburan
BalasHapushttps://feehas.wordpress.com/2012/10/16/hadits-tentang-membaca-yasin-di-kubur-orang-tua/
BalasHapusDebat itu bisikan syaitoon, agama itu bukan untuk dijadikan bahan debat tapi untuk diamalkan, biasanya orang yang debat itu karena kuranya pengetahuan saja... Nuhun
BalasHapusGuru yg terbesar di dunia ada yg ta'u ga
BalasHapusIntinya kalo meyakini yaa silahkan dan kalo tidak atau ragu lebih baik tinggalkan karna pada dasarnya ragu itu temannya setan
BalasHapusMakasih ya..
BalasHapusSangat membantu
Aneh ya Haul itu kan isi nya berdoa mauidotil hasanah silaturahmi tadzkirotul maut dzikir berjama ah ko di tentang ' di perdebatkan seakan akan antum jiji sama haulan tpi yg maksiat di luar antum biarin aneh pisan nya euy
BalasHapusJdi sibuk mendebat orang lain
Mkanya ngaji lagi yg benar fahami lebih dalam sblum mnghujat
Skalipun kou sebut bidah bid'ah tu ada 2
Ada bid'ah Mahmudah
Ada bid'ah madzmumah
Damai bro damai.. !!!! Klo gk suka haulan atau pingin tau tntang haul yu kita berbincang bermuwajahah kita sering jngan komen mencaci caci orang yg haulan siap bwa kitab antum yg dijadikan rujukan tentang haram atau larangan haulan
Siap sering tentukan lokasi tempat hari tgl nya
Konsumsi tanggung jawab ana hayu
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
BalasHapusAku adalah pendahulu kalian menuju telaga. Siapa saja yang melewatinya, pasti akan meminumnya. Dan barangsiapa meminumnya, niscaya tidak akan haus selamanya. Nanti akan lewat beberapa orang yang melewati diriku, aku mengenali mereka dan mereka mengenaliku, namun mereka terhalangi menemui diriku.” Beliau melanjutkan, “Sesungguhnya mereka termasuk umatku.” Maka dikatakan, “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui perkara yang telah mereka rubah sepeninggalmu.” Kemudian aku (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) bersabda: “jauhlah, jauhlah! bagi orang yang merubah (ajaran agama) sesudahku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tinggalkan perkara² bid'ah,karena bid'ah tidak ada yg hasanah
Klo bidah tidak ada yg hasanah knp azan dilakukan bukankah rosulilloh tidak pernah azan juga rosululloh tidak pake mikropon hp leptop knp dilakukan jg di oake alat dawah
HapusHaul kematian sdh jelas hukumnya tdk usah diperdebatkan lagi. Dlm ibadah hrs berdasarkan tuntunan kalo tidak haram hukumnya
BalasHapusTidak perlu berdebat. Tugas kita hanya memberikan hujjah kebenaran. Soal diterima ato tidak adalah hidayah dari Allah azza wa jalla. Kita hanya berdoa smoga mereka sadar medptkan hidayah.Amin
BalasHapusSesama muslim saling mengkritik, padahal ulama yang hafal alquran dan ribuan hadis membolehkan haul.. Lantas kita yg baru hafal 2-3 hadis menentang? Inilah yg namanya lemah iman. Sering" Dengat ceramah maksud haul bagaimana mas/mba. Trmksh
BalasHapusIya tu harusnya mikir
HapusBuat nambah koleksi bacaannya Arman.....
BalasHapushttps://www.nahimunkar.org/tahlilan-haul-dan-semacamnya-adalah-bidah-tercela-menurut-muktamar-nu-ke-1-tahun-1926/
Saat imam Mahdi sudah di baiat di Mekkah, beliau pertama kali merestorasi/mengembalikan haramain sesuai "aslinya" ..... mengenai hal ini silahkan tinjau kembali riwayat2 terkait, artinya " suasana haramain" saat ini berjalan menuju "suasana yg tdk seperti aslinya" ....ini bagaimana?
BalasHapus